Tanaman garut
secara umum disebut Arrowoot artinya
tanaman yang mempunyai umbi berbentu seperti busur panah. Garut dalam bahasa
Karibia disebut Ararute, yang artinya bertepung, sedangkan di Indonesia tanaman
garut dikenal dengan banyak nama antara lain : sagu betawi, angkrik, irut,
larut, erut (Jawa), larut, patat sagu (Sunda), arut atau larut ( Madura)
(Rukmana,2000).
Garut terdiri
dari 2 kultivar yaitu Banana dan Creole. Lingga dkk (1986) dalam Erianti
(2004) mengungkapkan bahwa komposisi zat gizi masing – masing kultivar berbeda.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh umur tanam dan keadaan tanah tempat
tumbuhnya. Komposisi zat gizi umbi garut disajikan pada tabel 3 sebagai berikut
:
Tabel 3.
Komposisi zat gizi umbi garut per 100 gram
Komponen
|
Umbi garut
|
|
Kultivar Banana (g)
|
Kultivar Creole (g)
|
|
Karbohidrat
-
Pati
-
Serat
Protein
Lemak
Abu
Air
|
19,4
0,6
2,2
0,1
1,3
72
|
21,7
1,3
1,0
0,1
1,4
69,1
|
Sumber : Anonymous (2002) dalam Sulistyo (2006)
Garut dalam
pengaplikasiannya diolah menjadi pati garut, sifat fisik kimia pati garut
menurut Lingga dkk (1986) dalam
Erianti (2004) adalah sebagai berikut;
-
Pati yang berasal dari varietas Banana memiliki lebih banyak butiran
berukuran besar daripada varietas Creole
-
Tidak memiliki rasa dan aroma,membuat makanan
tampak lebih bersih dan berkilau
-
Untuk keperluan komersial harus memenuhi syarat
kadar air tidak boleh lebih dari 18%, kandungan pati tidak kurang dari 81,5%, pH
4,5 – 7, serta kandungan abu dan serat rendah
-
Suhu awal gelatinisasi 700C, mudah
mengembang bila terkena panas daya pengembangan 54%
Pati garut
memiliki beberapa keunggulan yaitu sangat mudah dicerna, sehingga dapat
diaplikasikan untuk makanan bayi, lanjut usia serta diet selama proses
penyembuhan, selain itu, memiliki viskositas tinggi dan butiran yang halus (
Suriawiria,2003). Kandungan zat yang terdapat dalam pati garut dapat dilihat
pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Komposisi
Pati Garut per 100 gram
Komposisi
|
Jumlah (100%)
|
Air
Abu
Serat
Pati
-
Amilosa
-
Amilopektin
|
10,43
0,44
1,90
81,15
24,19
75,81
|
Sumber
: Erianti (2004)
Menurut Haryadi
(2006), komponen utama makanan pokok adalah pati, oleh karena itu cirri – ciri
indrawi utama,khususnya tekstur nasi ditentukan oleh sifat dan perilaku pati.
Komponen pati terdiri atas amilosa dan amilopektin. Pada pati garut kandungan
amilosanya adalah 17- 20 %. Rasio amilosa dan amilopektin merupakan faktor
penting dalam menentukan mutu rasa dan tekstur produk, baik dalam keadaan
hangat maupun dalam suhu kamar. Kandungan amilosa berkorelasi positif dengan
aroma, sedangkan kandungan amilopektin berpengaruh terhadap tingkat kelunakan,
kelekatan, warna, dan kilap. Perbandingan karakteristik pati garut dengan beberapa
jenis pati dari dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Perbandingan karakteristik
beberapa jenis pati
Jenis pati
|
Rasio Amilosa : Amilopektin
|
Diameter (µm)
|
Bentuk
|
Jagung (dent corn)
Tapioka
Kentang
Gandum
Beras
Garut
|
25:75
17:83
20:80
25:75
19:81
17:83
|
5 -30
4 – 35
5 – 100
1 – 45
1 – 3
50
|
Melingkar, polygonal
Oval, kettel drum
Oval, sperikal
Melingkar, lentikular
Polygonal, sperikal
Oval
|
Sumber : Kulp and Ponte (2000)
mau tanya mba, punya informasi mengenai tempat yang menjual umbi garut varietas creole? terima kasih
BalasHapus